Siapa yang Mendirikan Kerajaan Pajajaran? Cek Sejarahnya Disini

OMTELOLET – Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan Hindu yang didirkan oleh masyarakat Sunda. Yuk, simak sejarah lengkapnya berikut ini.

Kerajaan Pajajaran menguasai wilayah seluas 300 league atau sekitar 1176 km, mencakup Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Cimanuk, dan Sungai Cimanuk.

Asal-Usul Orang Sunda

Kerajaan Pajajaran dapat dikatakan sebagai awal mula eksistensi orang-orang sunda di Indonesia. Keteguhan mereka dalam mempertahankan adat dan budayanya dari pengaruh Jawa oleh Kerajaan Majapahit, membuatnya sedikit berbeda dengan orang-orang yang tinggal di Pulau Jawa pada umumnya.

Sikap Pajajaran yang enggan tunduk kepada Majapahit membuat tidak adanya percampuran budaya antara Sunda maupun Jawa. Sehingga adat budaya dan bahasa Sunda masih terus lestari hingga kini.

Lokasi Kerajaan Pajajaran

Dari catatan sejarah, diketahui pusat pemerintahan atau ibukota terakhir Pajajaran sebelum hancur oleh pasukan Islam dari Demak dan Banten berada di sebuah kota bernama Dayo.

Baca juga:  Mau Nulis esai? Pelajari Dulu Contoh Esai Singkat Ini!

Kota Dayo yang dimaksud adalah kawasan yang meliputi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor di Jawa Barat. Hal ini diketahui dari sejumlah naskah-naskah kuno dan catatan perjalanan penjelajah Eropa.

Tome Pires dalam catatan perjalanannya Suma Oriental menyebut bahwa Dayo menjadi kota yang paling sering ditinggali oleh Raja Pajajaran. Raja memiliki istana yang sangat megah, dibangun dengan 330 pilar kayu setinggi lima depa, dengan ukiran indah di atasnya.

Banyak perdebatan terkait keberadaan Dayo, penjelajah Eropa setelah Pires mengaku tidak menjumpainya. Barulah pada 1856, Crawfud berhasil memecahkannya. Selama menjabat di Jawa ia melakukan penelitian yang dicatat dalam A Descriptive Dictionary of the Indian Islands and Adjent Countries.

Crawfud menjelaskan di Buitenzorg (Bogor) adalah ibukota Kerajaan Pajajaran karena ditemukan bekas fondasi istana, banyak sekali puing-puing bebatuan serta prasasti.

Awal Mula Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran berdiri pada tahun 923 M dan berakhir pada 1597 M. Menurut naskah kuno Carita Parahiyangan yang ditulis pada abad ke-16 M, Kerajaan Pajajaran merupakan gabungan dua kerajaan yakni Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.

Baca juga:  Apa itu Kalimat Retoris? Baca Jawabannya Disini

Sebelum bergabung, kedua kerajaan itu masuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara. Setelah Tarumanegara kalah dari Sriwijaya, kedua kerajaan memberontak dan melepaskan diri.

Setelah melepaskan diri, Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh mendeklarasikan diri sebagai kerajaan yang berdaulat.

Konon, kedua kerajaan ini hampir berperang, setelah Raden Baribin dari Kerajaan Majapahit mengungsi ke Kerajaan Galuh. Raden Baribin diterima dengan baik oleh Raja Kerajaan Galuh, Dewa Niskala.

Raden Baribin lalu menikahi salah satu anak dari Raja Dewa Niskala yakni Ratna Ayu Kirana. Pernikahan ini menyulut amarah Raja Susuktunggal dari Kerajaan Sunda.

Dewa Niskala dianggap melanggar aturan adat yang telah ditetapkan setelah Peristiwa Bubat. Pertikaian kedua Raja pun berhasil diredam oleh Jayadewata, anak dari Raja Dewa Niskala yang juga menantu dari Raja Susuktunggal.

Jayadewata mendamaikan dengan memberi syarat kedua Raja harus turun tahta dengan menunjuk seseorang untuk meneruskan tahtanya. Raja Dewa Niskala dan Raja Susuktunggal sepakat menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Jayadewata.

Baca juga:  Proses Pematangan Buah Jeruk, Termasuk Nonklimaterik

Terpilihnya Jayadewata sebagai Raja menandakan bersatunya kedua kerajaan tersebut. Jayadewata kemudian diberi gelar Sri Baduga Maharaja atau lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan Pajajaran pada 1482 hingga 1521 M.

Raja-Raja Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran hanya diperintah oleh enam raja sebelum akhirnya hancur. Keenam raja tersebut adalah sebagai berikut.

  • Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi(1482 – 1521 M)
  • Surawisesa (1521 – 1535 M)
  • Ratu Dewata (1535 – 1543 M)
  • Ratu Sakti (1531 – 1551 M)
  • Ratu Nilakendra (1551 – 1567 M)
  • Raga Mulya (1567 – 1579 M)

Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran memberikan bukti sejarah berupa sejumlah jejak peninggalan. Peninggalan itu terdiri atas berbagai bentuk seperti kitab, prasasti, dan tugu.

Berikut peninggalan Kerajaan Pajajaran yang masih bisa dilihat hingga saat ini.

  • Prasasti Cikapundung
  • Prasasti Pasir Datar
  • Prasati Sunda Portugis
  • Situs Karangmulyan

Nah, itulah sejarah lengkap mengenai Kerajaan Padjajaran. Semoga bermanfaat ya.