PSSI akan menambah pemain untuk memperkuat susunan Timnas Indonesia. Hal ini dibuktikkan dengan proses naturalisasi yang tengah dilakukan kepada dua dari empat pemain asing yang telah disarankan Shin Tae-yong.
Kedua pemain asing yang sedang melakukan proses naturalisasi tersebut adalah Sandy Walsh dan Jordi Amat. Mereka sudah memiliki administrasi yang lengkap untuk menjalani proses naturalisasi.
Juru taktik Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pun begitu optimis dengan adanya pemain naturalisasi.
“Untuk dua orang ini lagi naturalisasi itu sangat bantu timnas dan sepakbola Indonesia kemudian seperti yang Pak Menteri sampaikan saya juga tidak ingin sembarangan naturalisasi semua orang jadi pemain Timnas,” kata Shin Tae-yong di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2/2022).
“Jadi selama satu tahun saya cari kemudian ada dapat 4 orang cuma yang dua orang itu mau dan dua orang lagi kurang yakin,” lanjutnya.
Pertanyaannya, apa yang dapat diberikan oleh Sandy Wlash dan Jordi Amat untuk Timnas Indonesia dan atribut apa yang dibutuhkan Shin Tae-yong dengan calon pemain keturunan tersebut?
Dari berbagai partai yang sudah ia jalani bersama Timnas Garuda, Shin Tae-yong bermain mengandalkan kolektivitas para pemain.

Pria asal Korea Selatan itu bermain dengan skema dasar 4-1-4-1. Saat menyerang, Shin Tae-yong memakai skema 3-2-4-1 atau 3-2-5. Skema tersebut begitu mirip dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Tae-yong berusaha menumpuk pemain Indonesia di tengah, dengan menarik salah satu full back untuk bermain lebih ke dalam.
Saat Indonesia membangun serangan, full back Timnas Garuda akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan Timnas Indonesia.
Dalam skema tersebut, Tae-yong membutuhkan pemain full back dengan kontrol bola dan ketenangan tinggi, agar membuat lini tengah Garuda lebih kuat dan variatif.
Untuk itu, nama Sandy Walsh adalah pemain yang tepat untuk mengisi peran tersebut, Walsh adalah pemain versatile.
Saat masih bermain bersama Genk, Walsh kerap dimainkan sebagai seorang gelandang bertahan dan full back.
Untuk itu, jelas perannya sangat cocok untuk mengisi skema yang diusung oleh Tae-yong. Ia akan menjalani dua peran sekaligus di satu pertandingan, yaitu sebagai full back dan gelandang bertahan.
Pergerakan full back ke tengah juga membuat Indonesia unggul jumlah pemain di tengah pada fase awal serangan.
Dengan begitu, dua gelandang Timnas Indonesia bisa naik ke area yang tinggi untuk fokus melakukan serangan.
Sang full back dan satu gelandang bertahan mengisi lini tengah untuk membangun serangan dari bawah.
Lalu, kedatangan Jordi Amat juga dapat menutup kelahaman Timnas Indonesia yang seringkali kebobolan pada bola-bola set piece.
Tinggi badan keduanya yang mencapai 184 sentimeter dapat menutup kelemahan timnas tersebut.
Apalagi ditambah jam terbang mereka bermain menghadapi striker-striker tambun di eropa jelas menjadi poin plus sendiri yang dilirik Shin Tae-yong.
Tak hanya itu, Shin Tae-yong yang bermain mengandalkan ball possesion dengan mengatur build up serangan dari lini belakang juga akan terbantu dengan peran keempat pemain naturalisasi.
Kemampuan passing mereka yang di atas rata-rata pemain Indonesia akan mampu memberi kenyamanan timnas dalam melakukan progresi serangan dari belakang.
Dengan lancarnya proses build up serangan, dengan begitu peran gelandang dan pemain depan timnas dapat lebih cair.
Di sini, Tae-yong mencari peran gelandang serang atau striker yang memiliki kualitas passing dan kemampuan finishing yang handal.
Sang pemain dibutuhkan di fase akhir serangan Timnas memanfaatkan atribusinya dalam mengirim umpan dan menciptakan peluang berbahaya.
Dengan sistem Tae-yong tersebut, Timnas Garuda mampu menguasai jalannya pertandingan dari menit awal hingga akhir.
Keunggulan jumlah pemain timnas di lini tengah membuat para pemain Indonesia dapat leluasa mengurung pertahanan lawan.
Ditambah, semua striker Timnas Indonesia merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan kreatif yang ditopang oleh para gelandang pekerja keras.
Umpan jauh dan terobosan digunakan semaksimal mungkin dalam mengubah arah serangan memanfaatkan kecepatan para pemain depan untuk menciptakan peluang dengan ruang kosong yang dimiliki.
Di sini Tae-yong meninggalkan peran striker murni yang identik dengan postur jangkung, permainan fisik, dan sundulan yang mematikan menjadi permainan cepat yang energik, kreatif, dan efisien.
Ya, dengan kehadiran pemain naturalsiasi yang bermain di level eropa jelas akan meningkatkan kualitas Timnas Indonesia agar dapat berbicara di kompetisi-kompetisi terbaik Asia.
Setelah meraih hasil runner up di turnamen Piala AFF 2020, Timnas Indonesia dijadwalkan akan bermain dalam ajang kualifikasi Piala Asia yang bakal bergulir pada 8 hingga 14 Juni 2022.
Jelas, level kepelatihan Shin Tae-yong yang selalu menjadi langganan bermain di Piala Asia bersama Timnas Korea Selatan akan membuatnya bernafsu untuk membawa Indonesia berlaga di kompetisi terbaik Asia itu.
Kehadiran pemain naturalisasi akan membantu Shin Tae-yong mewujudkan impiannya tersebut.
Ya, menarik dinanti bagaimana Sandy Walsh dan Jordi Amat dapat memberikan kontribusi terbaik mereka untuk Timnas Indonesia.
Sumber:
Leave a Reply