Eternals merupakan film keluaran Marvel Studios yang disutradarai oleh Chloe Zhao. Sebagai pemenang nominasi Sutradara Terbaik di ajang Oscar 2021 melalui film Nomadland, penonton dibuat penasaran dengan film Eternals. Sebab, sutradara kenamaan ini biasa menggarap film bertema art house dan kini menggarap film Eternals dengan teman blockbuster.
Eternals sendiri merupakan film adaptasi dari komik keluaran Marvel karya Jack Kirby. Komik tersebut pertama kali terbit pada tahun 1976. Sedangkan film Eternal rilis di Indonesia pada tanggal 10 November 2021.
Daftar Isi
Sinopsis
Eternals berkisah tentang sekelompok ras alien yang disebut sebagai Eternals. Mereka diutus oleh Celestial Arishem untuk menjaga bumi dari serangan ras Deviants. Celestial Arishem merupakan ras makhluk kuno yang menciptakan berbagai bentuk kehidupan di alam semesta. Sedangkan Deviants adalah makhluk berbahaya yang suka memakan segala bentuk kehidupan.
Seribu abad yang lalu, Deviants pernah menyerang manusia di bumi. Kemudian ras Eternals berhasil melawan mereka dan semenjak itu keberadaan ras Deviants tidak diketahui. Setelah berhasil menjalankan misi, Eternals yang berjumlah sepuluh berpisah di seluruh penjuru dunia. Mereka menjalahi hidup masing-masing dan membaur layaknya manusia biasa. Hanya saja mereka tidak menua.
Kini ras Deviants kembali mengancam peradaban manusia. Eternals pun kembali bersatu untuk melindungi bumi dan seluruh umat manusia. Mereka yang sudah hidup layaknya manusia normal terpaksa harus mengungkap jati diri mereka yang sesungguhnya.
Ikatan Erat Ras Eternal Selama Berabad-abad

Kesepuluh Eternals merupakan karakter yang asal-usulnya terkait dengan sejarah penciptaan dunia. Kehidupan para Eternals yang sudah berjalan selama berabad-abad harus ditelusuri agar cerita yang hendak ditayangkan tetap utuh. Sehingga film ini harus berhasil menjelaskan keseluruhan cerita tanpa terlewatkan sedikit pun.
Untuk mengatasi itu, Zhao mengambil keputusan dengan memainkan plot cerita. Alur dibangun dengan lompatan waktu antara masa kini dan masa lalu. Terutama pada sebagian pesar paruh pertama filmnya. Sehingga banyak momen kilas balik yang belompat waktu dan lokasi. Misalnya pada adegan di London atau South Dakota saat ini, kemudian kilas baliknya ada di waktu dan tempat berbeda. Misalnya di Mesopotamia pada tahun 500 SM atau Jepang pada tahun 1945.
Zhao melakukan tindakan itu agar cerita tetap utuh. Sehingga penonton dapat mengetahui bagaimana para Eternal bekerja sama di masa lalu dan saat ini. Sebuah tim yang pernah bekerja sama di masa lalu, dan kembali bersatu setelah menjalani kehidupan yang berbeda.
Meskipun tujuannya Zhao demikian, sayangnya lompatan ini tidak bekerja dengan baik. Sebab cerita jadi terlihat tidak fokus dan setiap karakter tidak dieskplore dengan baik. Mungkin karena terlalu banyak karakter sehingga mau tidak mau ada yang harus dikesampingkan. Beberapa karakter hanya mendapat screen time yang terbatas. Sehingga arah Eternal di babak pertama kurang dapat dibaca oleh penonton.
Mitologi, Dewa, Alien, dan Monster
Para Eternals dianggap sebagai dewa oleh kaum peradaban kuno. Hal tersebut karena mereka memiliki kemampuan yang luar biasa. Ada yang memiliki kamampuan untuk mengendalikan pikiran, mengubah materi, terbang, hingga kecepatan super cepat. Sejatinya mereka bukanlah dewa, melainkan alien yang berasal dari luar bumi. Seperti halnya Thor yang dianggap sebagai dewa oleh bangsa Viking, padahal sebenarnya ia adalah alien dari planet Asgard.
Jack Kirby, penulis yang menciptakan karakter Eternals, memperkenalkan mitologi baru yang rumit tentang dewa, alien, dan monster ke dalam Marvel Cinematic Universe. Ia menyatakan bahwa karakter yang ia buat terinspirasi dari mitologi Yunani, seperti Thena yang berasal dari dewi Athena, Makkari dari Merkurius atau Ikari dari Ikarus (tokoh mitologi yang ingin terbang seperti burung).
Sedikit Bumbu Romansa

Film Eternals juga memiliki sedikit bumbu romansa, yaitu kisah cinta antara Ikaris (Richard Madden) dan Sersi (Gemma Chan). Keduanya mengalami gejolak percintaan di tengah konflik pertarungan antara Eternals dan Deviants.
Selain itu, film ini juga menggambarkan kecintaan dengan keberagaman di muka bumi ini. Sebab, setiap karakter berasal dari beragam ras yang tersebar di bumi.
Kekuatan Tim yang Memainkan Dinamika
Zhao membuat kekuatan tim Eternals sebagai dinamika yang memainkan suasana dalam film. Ia fokus terhadap kekuatan persahabatan terutama dalam mengatasi perbedaan. Sersi yang terlebih dahulu mengetahui kedatangan Deviants berniat mengumpulkan seluruh Eternals. Akan tetapi tidak semua Eternals setuju untuk melawan Deviants.
Konflik dalam tim inilah yang menambah ketegangan dalam film. Perbedaan di antara mereka pada akhirnya membuat kekuatan mereka bersatu dan menjadi luar biasa.
Pesan Kemanusiaan
Kehadiran Eternals di bumi hanyalah ditugaskan untuk melawan Deviants. Selain itu, mereka tidak diperbolehkan untuk mencampuri urusan manusia. Padahal mereka hidup menyatu dengan manusia dan hidup abadi. Otomatis mereka akan berhadapan dengan momen dimana sebenarnya kekuatan mereka dibutuhkan. Akan tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa karena mereka dilarang ikut campur dengan urusan manusia. Hal itu dapat mengajarkan kita tentang kemanusiaan. Bahwa tidak harus menjadi kuat untuk menjadi pahlawan, yang kita butuhkan adalah kemampuan untuk bertindak.
Sumber:
Stephanus, Erwin. 2021. “Review Film: ‘Eternals’. https://cineverse.id/review-film-eternals/
Herlambang, Helmy. 2021. “(REVIEW) Eternals (2021)”. https://www.kincir.com/movie/cinema/review-download-film-eternals-marvel-XkTabjgsPKHf
Leave a Reply