Kerajaan Singasari berdiri di tangan seorang rakyat biasa, yakni Ken Arok. Pada saat itu, Ken Arok merupakan pengawal dari bupati Tumapel yang pada masa itu menjadi bagian dari Kerajaan Kediri. Ken Arok membunuh Tunggul Ametung disebabkan terpikat pada istrinya, yakni Ken Dedes. Berjalannya waktu, Ken Dedes pun berhasil dinikahi oleh Ken Arok.
Sejarah Asal Muasal Kerajaan Singasari
Berdasarkan bukti yang terdapat pada prasasti Kudadu, nama resmi kerajaan Singasari yang sesungguhnya adalah Kerajaan Tumapel. Nama ini muncul dalam berita Tiongkok dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-Ma-Pan. Pararaton menyebutkan jika pada mulanya Tumapel hanyalah bagian dari Kerajaan Kediri atau Panjalu. Tunggul Ametung yang pada saat itu menjabat sebagai akuwu (setara camat) tewas terbunuh di tangan pengawalnya sendiri, yakni Ken Arok.
Ken Arok kemudian mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi. Saat menjabat sebagai raja, Ken arok berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kediri. Para Brahmana pada akhirnya ikut bergabung dan terjadilah perang melawan Kediri pada tahun 1222 dan berhasil dimenangkan oleh Tumapel.
Masa Kejayaan Kerajaan Singasari
Masa kejayaan Kerajaan Singasari diraih pada masa kepemimpinan Raja Kertanegara (1628-1292) yang bergelar Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Ia merupakan raja terbesar dan terakhir dalam sejarah Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara berhasil mengalihkan kekuasaan nya keluar Jawa. Bukan hanya itu, Kertanegara juga telah mengadakan rancangan menaklukkan Bali.
Kepemimpinannya yang berhasil mencakup beberapa daerah membuat Singasari amat berjaya pada saat itu. Bahkan, kekuasaannya sudah mencakup Bali, Jawa Barat, Sumatera, hingga Selat Malaka. Kerajaan Singasari sendiri terletak di daerah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ibukota Singasari berada di Kutaraja.
Runtuhnya Kerajaan Singasari
Kertajaya yang membawa Singasari pada puncak kejayaannya pula lah yang membuat Singasari runtuh. Pada saat itu, Kertajaya lebih berfokus pada strategi kelautan dalam rangka mengembangkan kekuasaan kerajaan.
Ia kemudian abai pada pertahanan di dalam kerajaannya sendiri sehingga mengakibatkan Jayakatwang yang notabenenya masih memiliki darah Kerajaan Kediri melakukan serangan kepada Singasari. Kekuatan Jayakatwang semakin bertambah dengan bantuan Wiraraja yang pada saat itu sudah pernah dijatuhkan oleh pihak keraton.
Melalui Wiraraja inilah Jayakatwang mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Akibatnya, Singasari diserang dari dua arah secara bersamaan, yakni dari arah Selatan dan Utara. Serangan dari selatanlah yang akhirnya berhasil menewaskan Kertajaya yang menjadi penanda berakhirnya masa kejayaan Singasari.
Demikian informasi terkait Sejarah Kerajaan Singasari yang dibahas secara singkat. Hal ini bisa menambah wawasan kamu tentang sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia.
Sumber:
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-kerajaan-singhasari/
https://www.zenius.net/blog/peninggalan-kerajaan-singasari-pendiri-silsilah
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Singasari
Leave a Reply