Istilah gaslighting pertama kali muncul setelah film berjudul Gaslight (1944) ditayangkan. Film ini berkisah tentang seorang istri yang dimanipulasi dan dibuat percaya oleh suaminya bahwa dirinya gila sehingga tindakan kriminalnya dapat tertutupi. Kata “gaslighting” kemudian mulai sering digunakan pada tahun 1960-an sehingga kata tersebut dimasukkan dalam Oxford English Dictionary (2005) sebagai kata baku.
Perilaku gaslighting dapat terjadi di berbagai tempat baik secara sadar maupun tidak, seperti dalam pekerjaan, pasangan, pendidikan, bahkan sering pula dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya. Perilaku ini yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak dapat memberikan dampak negatif dalam hubungan keluarga misalnya toxic parent dan konflik keluarga.
Penerapan gaslighting membuat anak kesulitan memahami dan mengungkapkan emosi serta tidak percaya diri. Oleh sebab itu, sebagai orang tua perlu tahu apa-apa saja contoh gaslighting yang sering dilakukan untuk menghindari hal tersebut.
Pengertian Gaslighting

Perilaku gaslighting adalah salah satu jenis manipulasi psikologis yang digunakan untuk merusak rasa percaya diri target juga meningkatkan keraguan dalam dirinya, baik individu maupun kelompok. Gaslighting merupakan perlakuan manipulatif dalam sebuah hubungan oleh seseorang untuk mengontrol orang lain. Perlakuan ini membuat korban akan ragu dengan penilaian dirinya sendiri.
Contoh Gaslighting Orang Tua Pada Anak
Ada beberapa contoh gaslighting yang mungkin pernah atau sering terjadi oleh orang tua kepada anaknya, salah satunya sebagai berikut ini:
1.Membandingkan Anak Sendiri dengan Anak Orang Lain
Dengan kebiasaan orang tua membanding-bandingkan yang dilakukan anak dengan orang lain lambat laun akan membuat anak merasa tidak percaya diri, sering berpikir negatif, cemburuan, bahkan membuat hubungan orang tua dan anak menjadi renggang. Oleh karena itu, alih-alih membadingkan mereka, lebih baik memberitahu apa yang salah dan bagaimana seharusnya anak bersikap.
2.Tidak Puas dengan Pencapaian Anak
Kadang kala, ada orang tua yang merasa tidak puas atas apa yang dicapai oleh anaknya. Hal ini disebabkan oleh ekspektasi orang tua yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kenyataan. Sehingga tak jarang, orang tua terus menuntut anaknya agar menjadi seperti yang diharapkan tanpa memberikan apresiasi atas apa yang sudah anak capai.
3.Tidak Memberikan Kebebasan Kepada Anak untuk Bersosialisasi
Kebiasaan orang tua yang otoriter dan hanya mendikte apa yang harus dilakukan oleh anak merupakan salah satu bentuk gaslighting. Kebiasaan tersebut akan membuat anak tidak percaya diri dan takut melakukan hal baru. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak kedepannya.
Itulah beberapa contoh Gaslighting orang tua kepada anak yang sering terjadi dalam rumah tangga. Sebagai orang tua yang bijak hendaknya menghindari hal-hal tersebut agar anak bisa lebih percaya diri dan tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Sumber:
https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/dinda-mustikasari/contoh-gaslighting-pada-anak-yang-orangtua-tidak-sadari
https://id.theasianparent.com/
Leave a Reply