Bagaimana Proses Terjadinya Gempa Tektonik?

Foto oleh David Peinado dari Pexels

Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi. Getaran yang cukup kuat akan menghancurkan bangunan bahkan merenggut nyawa ribuan orang. Gempa bumi muncul karena terjadinya pelepasan tiba-tiba energi di dalam kerak bumi yang menciptakan gelombang seismik.

Sebagian besar gempa bumi disebabkan karena adanya pergerakan lempeng sehingga muncul tekanan dan terjadilah pelepasan energi. Tekanan yang dihasilkan semakin lama akan semakin membesar sehingga pinggiran lempeng tidak dapat menahan tekanan tersebut, alhasil terjadilah gempa bumi.

Gempa bumi karena pergerakan lempeng ini disebut sebagai gempa tektonik. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang bagaimana proses terjadinya gempa tektonik ini, simak penjelasan berikut ini:

Proses Terjadinya Gempa Tektonik

Permukaan bumi tersusun atas kurang lebih 20 lempeng yang terus mengalami pergerakan. Rata-rata, lempeng bergerak 3-5 cm setiap tahunnya. Proses terjadinya gempa tektonik bermula dari proses pergerakan lempeng tersebut. Lempeng akan bergerak pada astenosfer (lapisan bumi di bawah lempeng) yang lebih cair.

Baca juga:  Mempelajari Gambar Hukum Newton? Ternyata Mudah!

Daerah tempat lempeng saling bertemu disebut sebagai batas lempeng. Pada batas ini, dapat ditentukan arah pergerakan lempeng, apakah lempeng saling menjauh, saling mendekat atau saling menggesek ke samping.

Ketika kedua lempeng saling menjauh maka akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru ini memiliki berat yang jauh lebih kecil dari berat lempeng yang lama. Lempeng baru akan mendapatkan tekanan yang sangat besar dari dua lempeng sebelumnya sehingga lempeng tersebut akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang sangat besar, dan muncullah gempa tektonik.

Ketika kedua lempeng saling mendekat atau saling bergesek, maka kedua lempeng akan saling bertabrakan sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan ini akan melepaskan energi dalam bentuk gelombang yang merambat pada kerak bumi atau disebut gelombang seismik.

Baca juga:  Dijamin Menarik, Hasil Review Kursus Anak Ruangguru for Kids

Gelombang seismik selanjutnya akan merambat sangat cepat dari pusat patahan ke seluruh arah dalam bentuk gelombang mekanik. Dengan kata lain, gelombang seismik mengirim energi mekanik dari pusat gempa tektonik menuju ke daerah lain. Energi mekanik berwujud getaran tersebutlah yang akan dirasakan sebagai gempa tektonik.

Semakin jauh suatu tempat dengan pusat gempa, semakin tidak terasa gempa tersebut karena gelombang seismik akan kehilangan energinya sesuai jarak tempuh. Biasanya, ketika terjadi gempa maka akan ada gempa susulan setelahnya.

Seperti itulah proses terjadinya gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng atau gempa tektonik. Gempa menjadi salah satu jenis bencana alam yang tidak bisa diprediksi dengan pasti. Semoga kita senantiasa dilindungi oleh Tuhan dan terhindar dari segala macam bencana.