Bagaimana Proses Terjadinya Air? Begini Siklusnya!

Sumber: rumushitung.com

OMTELOLET – Air merupakan sumber daya alam yang keberadaanya sangat dibutuhkan oleh manusia. Beruntungnya, air merupakan bagian dari sumber daya alam yang bisa diperbarui. Lantas, bagaimana proses terjadinya air atau yang biasa disebut sebagai siklus air di bumi?

Nah, uraian kali ini akan menjelaskan bagaimana siklus air terjadi di bumi. Jika kamu pernah memperhatikan dengan seksama, kamu pasti merasa bahwa air tidak pernah ada habisnya. Hal itu terjadi karena air mengalami siklus yang terjadi secara terus menerus.

Apa Itu Siklus Hidrologi?

Secara umum, siklus hidrologi atau siklus air adalah Gerakan sirkulasi terbentuknya air di muka bumi. Dalam perputaran tersebut, pergerakan air dimulai dari air laut yang menuju atmosfer dalam bentuk uap, yang kemudian kembali lagi ke bumi.

Baca juga:  Proses Pengakuan Kedaulatan Indonesia Terjadi

Keberadaan siklus ini perama kali digambarkan oleh Bernard Manessy pada tahun 1580. Kala itu, ia mengatakan bahwa air yang menguap dari lautan membentuk awan kemudian bergerak ke daratan lalu turun hujan.

Hujan tersebutlah yang nantinya akan mengalir kembali ke laut dan menjadi uap air yang menuju atmofer bumi. Namun, sebelum siklus hidrologi ini dibahas oleh Manessy, sebenarnya pada abad ke-19, Aristoteles berpendapat bahwa air menguap dari tanah.

Di mana air tersebut kemudian berkondensasi di dalam gua besar yang ada di pegunungan. Kemudian gua tersebut membentuk sebuah danau, sehingga memunculkan mata air.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan, maka dapat diketahui bahwa siklus atau perputaran air memiliki beberapa tahapan.

Baca juga:  3 Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui

Proses Terjadinya Air di Bumi

Siklus air di bumi memiliki beberapa tahapan. Di antara tahapan siklus air tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Penguapan (Evaporasi)

Dalam proses penguaapan, terjadi proses perubahan bentuk cair menjadi gas. Di mana ketika matahari memancarkan panasnya, maka keberadaan air di sungai, danau, dan lautan pun akan menguap membentuk gas. Sehingga uap air tersebut akan naik menuju atmosfer melalui udara.

  1. Kondensasi

Kndensasi merupakan proses mengubah air dari bentuk gas menjadi bentuk cair. Namun, ketika uap air naik menuju atmosfer, uap air tersebut menjadi lebih dingin dan mengalami perubahan bentuk kembali menjadi tetes-tetes air. Hal tersebut yang kemudian membentuk awan.

  1. Air Hujan

Uap air yang telah berbentuk awan kemudian akan terseret angin. Dengan begitu, akan lebih banyak air yang mengembun. Sehingga, udara tidak lagi mendukung beratnya. Maka, air yang berada di awan tersebut akan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.

  1. Infeltrasi

Infiltrasi adalah proses ketika air jatuh kembali ke bumi. Di mana, sebagian besar dari air yang jatuh tersebut akan mengenai tanah. Sehingga, air yang berkumpul di bawah tanah akan merembes ke bagian bawah sungai yang akan mengalir kembali ke laut.

  1. Limpasan

Limpasan merupakan proses di mana air tidak meresap ke dalam tanah, melainkan mengalir di tanah. Air limpasan ini nantinya akan mengumpul di sungai dan kemudian mengalir menuju sungai yang lebih besar.

  1. Transpirasi

Proses ini terjadi ketka air menguap dari tanaman, terutama melalui daun. Nah, itulah penjelasan mengenai proses terbentuknya air di bumi.