Bagaimana Cara Nenek Moyang Kita untuk Mendapatkan Api?

Sumber: indosurvival.com

OMTELOLET – Meskipun api seringkali dikonotasikan sebagai benda yang berbahaya, akan tetapi faktanya api memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Pasalnya, ia memiliki banyak manfaat. Namun, pernahkah kamu berpikir, sebelum adanya korek api, bagaimana cara nenek moyang kita untuk mendapatkan api?

Seperti yang diketahui, api memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari-hari, entah itu untuk kebutuhan memasak makanan, atau memasak air. Nah, bagaimana cara nenek moyang kita untuk mendapatkan api? Untuk mengetahui jawabannya, simak uraian berikut ini.

Bagaimana Cara Nenek Moyang Kita untuk Mendapatkan Api

Pada zaman dahulu, sebelum adanya korek api, bagaimana nenek moyang kita mendapatkan api tersebut? Pertanyaan itu seringkali muncul pada generasi yang kini dipermudah dengan berbagai kecanggihan.

Baca juga:  Proses Fertilisasi pada Manusia, Bagini Penjelasannya

Berbeda dengan kita hari ini, nenek moyang kita untuk mendapatkan api saja harus melakukan usaha yang ekstra. Berdasarkan catatan sejarah, api pertama yang digunakan oleh manusia berasal dari kebakaran hutan yang sering terjadi akibat sambaran petir pada tumbuhan kering.

Namun, hal ini telah terjadi 1,7 juta tahun yang lalu. Di mana manusia masih menggunakan api dari kebakaran hutan yang kemudian dibawa ke goa-goa tempat tinggal mereka.

Pada masa ini, manusia masih belum menemukan cara untuk bisa memantik api sendiri. Padahal saat itu, tak hanya untuk memasak, api juga mereka gunakan untuk mencari makanan dalam gelap dan melindungi diri dari hewan buas.

Baca juga:  Simak Cara Pendaftaran dan Jadwal SPAN PTKIN 2022 via Website dan Aplikasi di HP Android

Nenek Moyang Menemukan Cara Memantik Api Sendiri

Sementara itu, manusia zaman dahulu dapat memantik api sendiri dengan cara menggesekkan dua buah batu. Di mana dua buah batu tersebut digesekkan hingga menciptakan percikan api yang dapat membakar daun atau rumput-rumput kering.

Selain batu, mereka juga menggunakan dua buah karu yang diputar-putar hingga menghasilkan percikan api. Cara ini dikenal dengan sebutan bor tangan.

Namun, seiring berjalannya waktu, car aini kemudian dimodifikasi dengan menambahkan benang. Untuk melakukannya diperlukan dua orang untuk bekerjasama menghasilkan api.

Bor api yang dilakukan oleh dua orang ini dianggap dapat menghasilkan api dengan lebih cepat dan tidak menguras tenaga.

Baca juga:  Mengapa Minyak Bumi Tidak Dapat Diperbarui

Cara menghasilkan api dengan bor tangan ini pun mengalami perkembangan dengan penambahan busur hingga disebut sebagai bor busur.  Nah, itulah cara nenek moyang kita untuk mendapatkan api. Susah, bukan?