OMTELOLET – Cerita fiksi menjadi salah satu materi yang diajarkan dalam bahasa Indonesia di bangku sekolah. Kamu pasti sering mendengar atau membaca cerita fiksi. Meskipun singkat, tetapi dalam buku pelajaranmu pasti ada. Lantas, apa itu teks fiksi?
Daftar Isi
Apa Itu Teks Fiksi?
Teks fiksi berarti sebuah karangan atau tulisan yang memuat cerita khayalan penulis yang menarik. Bisa dibilang cerita yang ada dalam teks fiksi tidak ada jika dicari di dunia nyata. Teks fiksi ini bisa kamu temukan dalam novel, cerita pendek, legenda, dan sebagainya.
Cerita fiksi sendiri merupakan jenis narasi yang berupa cerita rekaan. Pasalnya, peristiwa yang dituliskan berdasar pada peristiwa kehidupan rekaan pengarang dan kenyataannya tidak dipersoalkan. Jadi, cerita fiksi adalah kisah yang dibuat berdasarkan pada imajinasi pengarang.
Untuk lebih memahaminya, sebaiknya kamu memahami pula ciri-ciri dan unsur pembentuk cerita fiksi berikut.
Ciri-Ciri Cerita Fiksi
Beberapa ciri cerita fiksi di antaranya adalah sebagai berikut.
- Cerita fiksi bersifat rekaan atau imajinatif dari pengarang.
- Cerita fiksi menggunakan bahasa konotatif.
- Tidak memiliki sistematika yang baku.
- Lebih berfokus menyasar pada perasaan dan emosional pembacanya.
- Memiliki tujuan dan pesan moral.
- Cerita fiksi memiliki kebenaran yang relatif dan tidak mutlak.
- Cerita fiksi dapat menampilkan sudut pandang yang berbeda
Unsur-Unsur Teks Fiksi
Selain beberapa ciri-ciri di atas, kamu juga perlu mengerti unsur-unsur yang membangun sebuah teks fiksi. Teks fiksi sendiri memiliki dua unsur penyusunnya. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun teks fiksi dari dalam cerita. Adanya unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah cerita dalam teks fiksi menjadi menarik. Di antara unsur intrinsik tersebut adalah sebagai berikut.
- Tema, yaitu gagasan dasar umum yang dapat menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks.
- Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra. Dari segi peranan karya sastra tokoh dibagi menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.
- Alur/plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, tiap kejadian itu dihubungkan secara sebab-akibat.
- Konflik, merupakan unsur yang sangat diperlukan untuk mengembangkan sebuah alur.
- Klimaks, yaitu saat sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi dan itu menjadi sebuah kejadian yang nggak bisa dihindari.
- Latar, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
- Amanat, yaitu pesan yang diberikan pengarang terhadap persoalan di dalam sebuah karya sastra.
- Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
- Penokohan, yaitu teknik atau cara menampilkan tokoh.
2. Unsur Ekstrinsik
Berbeda dengan unsur intrinsik, unsur ekstrinsik justru merupakan unsur yang membangun teks fiksi dari luar cerita itu sendiri. Berikut adalah beberapa unsur ekstrinsik tersebut.
- Keyakinan.
- Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan memengaruhi karya yang ditulisnya.
- Pandangan hidup suatu bangsa.
- Psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.
- Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.
Demikian penjelasan megenai apa itu teks fiksi. Selanjutnya kamu dapat melihat lebih banyak contoh teks fiksi agar lebih memahaminya.
Leave a Reply