Kesadaran terus meningkat tentang betapa pentingnya tahun-tahun awal kehidupan bagi perkembangan otak yang sehat pada bayi, balita, dan anak-anak prasekolah. Hal ini menjadi langkah awal yang bagus dalam memprioritaskan pengalaman dini dan pendidikan yang berkualitas bagi semua anak.
Sebagian orang tua bertanya-tanya, seperti apa anak belajar dan bagaimana cara mengasah keaktifan anak prasekolah? Memahami bagaimana anak belajar membantu memastikan lingkungan dan pengalaman yang orang tua sediakan untuk anak sudah sesuai dengan perkembangan, berkualitas tinggi, dan dapat membangun fondasi untuk kesuksesan anak di masa depan.
Untuk mengasah keaktifan anak pra sekolah, ada beberapa medium atau metode belajar yang dapat diterapkan, salah satunya sebagai berikut ini:
Daftar Isi
1. Metode Playway (Belajar dengan Bermain)
Anak-anak paling bahagia ketika mereka asyik bermain. Ada banyak permainan mulai dari bermain dengan mainan, bermain di luar ruangan, petak umpet atau hanya dengan berlari. Anak-anak meningkatkan keterampilan motorik mereka, meningkatkan imajinasi dan kreativitas mereka dengan bermain.
Bermain meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak seperti keterampilan fisik, sosial, psikologis dan intelektual. Baik keterampilan motorik kasar dan halus berada di bawah perkembangan fisik. Di tingkat prasekolah, belajar melalui bermain atau metode bermain adalah metodologi yang sangat populer dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak.
2.Metode Montessori (Belajar Secara Mandiri)
Metode Montessori berfokus pada perkembangan dan kemampuan anak-anak, menekankan pengalaman belajar individual, pemecahan masalah dan perkembangan sosial.
Pada metode belajar ini, anak-anak diajarkan untuk melakukan kebiasaan sehari-hari sendiri, seperti merapikan mainan setelah digunakan, mengancing baju sendiri, mencuci piring sehabis makan, dan berbagai aktivitas lainnya.
3. Metode Waldorf/Steiner
Metode Waldorf menitikberatkan peran imajinasi dalam perkembangan anak. Pada metode ini, anak akan didorong untuk membuat makanannya sendiri sesuai dengan bahan yang ada di sekitarnya. Dengan metode belajar yang satu ini, anak-anak akan jauh dari sentuhan gadget dan komputer.
Metode pendidikan ini menggunakan material pendidikan yang sederhana dan selalu dekat dengan alam. Tujuan dari metode Waldorf adalah untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan, seni, dan spiritual saat mendidik anak. Pembelajaran yang diberikan dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya berfokus pada kecerdasan kognitif anak, namun juga tangan, hati dan kepala.
4. Metode Reggio Emilia
Metode Reggio Emilia merupakan metode pendidikan pra sekolah yang berasal dari Italia. Pada metode ini, partisipasi anak, orang tua maupun guru dianggap sama pentingnya dalam perkembangan anak. Metode ini memakai berbagai bahasa simbolik yang dinyatakan sebagai ‘seratus bahasa anak-anak’. Anak diizinkan untuk mengekspresikan idenya melalui aktivitas yang mereka senangi, misalnya menggambar, melukis, drama, tari musik, dll.
Itulah berbagai medium belajar yang baik untuk mengasah keaktifan anak pra sekolah. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi ilmu yang dapat diterapkan untuk mendorong perkembangan anak.
Leave a Reply